A.
Definisi
Konseling Anak Usia Dini
Konseling adalah sebuah proses bantuan
profesional yang diberikan oleh konselor profesional kepada seorang konselinya.(Hartono,
2009:2)
Layanan konseling pada anak usia dini
ini sangat berbeda dengan konseling pada anak remaja atau dewasa, pada
konseling anak remaja maupun dewasa pemecahan masalah serta tanggung jawab
terhadap pilihan ada pada tangan konseli itu sendiri. Namun pada anak usia dini
yang notabene usia masih di bawah usia pendidikan dasar yakni 0-6 tahun proses
berpikir secara logis atau nalar masih belum terbentuk. Selain itu, usia ini
masih merupakan usia bermain sehingga rasa tanggung jawabnya masih dalam proses
pembentukan. Dengan demikian, guru atau konselor masih memegang peranan penting
dalam memecahkan masalah.
B.
Tujuan
Konseling Anak Usia Dini
Dalam depdikbud (1996:2) dinyatakan
bahwa tujuan umum konseling anak usia dini adalah untuk membantu anak usia dini
agar dapat mengenal dirinya sendiri serta lingkungan terdekatnya, sehingga
dapat menyesuaikan dirimelalui tahap peralihan kehidupan dirumah ke kehidupan
di sekolah dan masyarakat sekitar anak.
Tujuan khusus:
1.
Membantu anak lebih mengenal dirinya,
kemampuannya, sifatnya, kebiasaannya serta kesenangannya;
2.
Membantu anak agar dapat membantu mengembangkan
potensinya;
3.
Membantu anak untuk mengatasi kesulitan yang
dihadapinya;
4.
Membantu menyiapkan perkembangan mental dan
sosial anak untuk masuk lembaga pendidikan selanjutnya;
5.
Membantu orang tua untuk memahami, mengerti dan
menerima anak sebagai individu;
6.
Membantu orangtua dalam mengatasi gangguan emosi
anak yang ada hubungannya dengan situasi keluarga dirumah;
7.
Membantu orang tua dalam mengambil keputusan
memilih sekolah bagi anaknya yang sesuai dengan tarafkemampuan kecerdasan,
fisik dan inderanya; dan
8.
Memberikan informasi kepada orang tua untuk
memecahkan masalah kesehatan anak.
C.
Fungsi
Konseling Anak Usia Dini
Menurut Mapiere (1986:213) menyatakan
fungsi konseling adalah (1) fungsi penyaluran; (2) fungsi adaptasi; (3) fungsi
penyesuian. Menurut Syamsu Yusuf dalam bukunya menyatakan 5 fungsi konseling
adalah (1) fungsi pemahaman; (2) fungsi pencegahan; (3) fungsi pengentasan; (4)
pemeliharaan dan pengembangan; dan (5) fungsi advokasi.
Sedangkan
menurut depdikbud (1996:3) fungsi konseling anak usia dini ada 4 yaitu:
1.
Pemahaman
Fungsi
ini memberikan arti bahwa konseling anak usia dini ini bertujuan agar mereka
mampu memahami keadaan diri serta lingkungannya sesuai dengan taraf usia mereka
2.
Pencegahan
Fungsi
ini bermaksud untuk menghindarkan anak usia dini dari permasalahan-permasalahan
yang mungkin muncul dan yang mempunyai potensi untuk mengganggu perkembangannya.
Untuk hal ini konselor dituntut untuk peka terhadap permasalahan-permasalahan
anak.
3.
Perbaikan
Fungsi
ini sering kita kenal dengan istilah kuratif. Dimana dalam konseling ini
seorang konselor sudah menangani permasalahan konseli. Konselor memberikan
treatment kepada anak sampai dengan masalah yang dihadapi oleh anak hilang
4.
Pemeliharaan
Fungsi
ini dilakukan apabila perilaku yang diperlihatkan oleh anak telah berada pada
kondisi yang diharapkan oleh konselor. Konselor wajib untuk dapat memelihara
perilaku yang positif yang ditunjukkan oleh anak.
D.
Prinsip
Bimbingan Dan Konseling Anak Usia Dini
Depdikbud (1996:15) dinyatakan bahwa
prinsip-prinsip bimbingan dan konseling anak usia dini adalah
1.
Bimbingan merupakan proses yang menyatu dalam
semua kegiatan pendidikan;
2.
Bimbingan harus berpusat pada anak yang
dibimbing;
3.
Kegiatan konseling mencakup seluruh kemampuan
perkembangan individu anak, meliputi kemampuan sosial emosional, motorik kasar,
motorik halus, visual pendengaran, bahasa dan kecerdasan;
4.
Bimbingan harus dimulai dengan mengenal
kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh anak
5.
Konseling diberikan kepada semua anak sebagai
individu dan bukan hanya untuk anak yang mengatasi masalah
6.
Penyampaian permasalahan anak pada orang tua hendaknya
dengan kondisi yang aman dan nyaman
E.
Layanan
Konseling Anak Usia Dini
Dalam konseling di semua jenjang
pendidikan hampir sama layanan yang diberikan. Pada anak usia dini dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1.
Layanan orientasi
Layanan
ini diberikan kepada anak usia dini untuk memperkenalkan dunia atau lingkungan
baru bagi anak. Juga memperkenalkan apa yang belum pernah anak dapat dirumah.
2.
Layanan informasi
Layanan
ini diberikan kepada anak usia dini yaitu berupa penyampaian-penyampaian
mengenai informasi yang ada disekolah, karena ini diperuntukkan untuk anak-anak
usia dini maka informasi yang diberikan harus jelas agar tidak terjadi
terkaan-terkaan mengenai informasi yang ada.
3.
Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan
ini diberikan kepada anak usia dini yang hendak berpindah lembaga pendidikan,
misal dari tk ke sd, maka akan ada beberapa informasi mengenai SD atau
sederajat yang dapat menjadipilihan bagi orangtua anak.
4.
Layanan konseling
Layanan
ini merupak tombak dari semua kegiatan, ini merupakan layanan dimana seorang
konselor akan bertatap muka langsung dengan anak/konseli. Dalam melakukan
konseling, harus ada teknik-teknik yang digunakan oleh konselor.
Dalam
hal ini ruangan konseling harus menyenangkan, dan juga media-media bagia anak
untuk bereksplorasi harus ada.
5.
Himpunan data
Layanan
ini merupakan jenis kegiatan kegiatan utama yang dapat menunjang semua jenis
kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Layanan ini berisi tindakan
selayaknya mengumpulkan data mengenai anak usia dini yang berisi data seperti
kesehatan, cacat tubuh, data orang tua, dan data-data lain yang dapat digunakan
untuk mempermudah pelaksanaan layanan-layanan lain.
6.
Alih tangan kasus
Ini
akan dilakukan apabila masalah anak suda bukan wewenang konselor, misal anak
mempunyai permasalahan kurang menangkap apa yang diajarkan oleh guru, ternyata
karena salah satu inderanya berfungs kurang maka hendaknya konselor menghubungi
orang tua mengatakan apa yang terjadi agar si anak dapat diberi pengobatan
terlebih dahulu, dan penyampaiannya harus dengan kondisi yang memungkinkan,
agar orang tua tidak tersinggung.
F.
Tugas
Perkembangan Anak Usia Dini
Istilah perkembangan mengacu pada
serangkaina perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses
kematangan dan pengalaman. Atau dapat dikatakan bahwa perkembangan adalah
perubahan secara kualitatif.
1.
Teori perkembangan
Sebelum
berbicara lebih lanjut tentang tugas dan ciri-ciri masa awal anak-anak,a ada
baiknya kita mengorientasikan pada sebutan-sebutan yang diberikan pada
usia-usia seperti mereka.. sebutan ini seringkali disampaikan oleh orangtua,
pendidik, dan ahli psikologi. (hurlock,1994:108)
a.
Orangtua. Orangtua sering menyebut usia awal
kanak-kanak ini dengan sebutan usia yang mengandung masalah atau usia sulit.
b.
Pendidik. Pendidik seringkali menyebut usia awal
anak-anak adalah usia pra pendidikan dasar/prasekolah
c.
Ahli psikologi. Ahli psikologi mendefinisikan
usia awal kanak-kanak ini sebagai (1) usia kelompok; (2) usia menjelajah; (3)
usia bertanya; (4) usia meniru.